Speakers of Islam

Tazkirah 2 "Orang-orang tinggi kecintaanya terhadap Rasulullah "




In The Name of Allah The Most Gracious and The Most Merciful

Untuk adek-adek dorm yang ku sayangi , Ingat lagi tak Tazkirah yang kak Opye bagi harituh ? Bagi yang lepas atau yang makan and naik dorm lambat tuh , boleh lah baca kat entry nih yea sayam-sayamku sekalian alam :') hewhew! Rasanya jugak akak ada bagi nasihat dan teguran sampai ada yang terlentok-lentok . Yang terlentok-lentok tuh pun boleh baca balik entry nih okay . Entry and tazkirah pada hari tuh mengenai "Orang-orang tinggi kecintaanya terhadap Rasulullah " tapi masa kat Dorm tuh ana ada cerita sikit je kan ? nih lagi selebihnya . Boleh lah baca yea sayang-sayang!

1) Mu’adz bin Jabal yang menjerti dan menangis teresak-esak sehingga beliau pengsan oleh sebab dapat berita tentang kewafatan Rasulullah SAW.

2) Rasulullah telah patah gigi di dalam perang Uhud, berita itu sampai ke Awais dan Awais di rumahnya sanggup mematahkan giginya sendiri kerana hendak merasai apa yg Rasulullah telah rasai.

3) Ada seorang pedagang minyak wangi, di Madinah. Setiap kali pergi ke pasar, dia singgah dulu ke rumah Rasulullah Saw, dia tunggu sampai Rasulullah keluar. Setelah Rasulullah keluar, dia hanya mengucapkan salam lalu memandang Rasulullah saja, setelah puas dia pergi. Suatu hari setelah dia ketemu Rasululllah dan dia pergi, lalu tak lama kemudian balik dari pasar dan dia datang kepada Rasulullah Saw dan meminta izin, “Saya ingin melihat engkau ya Rasulullah, karena saya takut dan tidak sanggup tidak dapat melihat tuan seperti ini lagi.”

4) Abu Ayyub Al-Anshari. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau beristirahat dahulu di pinggiran kota menginap di rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Rumahnya itu dua tingkat, Abu Ayyub dan istrinya di tingkat atas dan Rasulullah Saw di bawah. Pada malam hari Abu Ayub dan istrinya tidak sanggup tidur karena mereka takut menggerakkan tubuhnya, semua terbujur seperti sebongkah kayu menahan dirinya untuk tidak bergerak. Mereka takut kalau bergerak, nanti debu-debu dari atas itu berjatuhan kepada Rasulullah. Setelah Rasulullah mengetahui hal itu, beliau sangat terharu lalu kepada Abu Ayub diajarkan sebuah doa sebagai penghargaan beliau atas cinta yang tulus dari Abu Ayub.

5) Dalam perang Uhud, ketika kaki Rasulullah terluka, ada seorang sahabat melihatnya lalu mengejar Rasulullah. Dia pegang kaki itu lalu dia bersihkan luka itu dengan jilatannya. Rasulullah terkejut lalu berkata, “Lepaskan! Lepaskan!” Sahabat itu berkata: “Tidak Ya Rasulullah, aku tidak akan melepaskannya sampai luka ini kering!”

6) Rasulullah sedang membariskan pasukannya karena Rasulullah selalu merapikan barisan pasukannya. Ternyata ada seorang sahabat, mungkin karena perutnya terlalu besar, selalu perutnya itu berada di luar barisan. Kemudian Rasulullah datang dan memukul perutnya itu agar dirapikan dengan barisan. Lalu sahabat itu memandang Rasulullah dan berkata: “Engkau diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, kenapa kau sakiti perutku?” Lalu Rasulullah turun dari kudanya, dan menyerahkan alat pemukul itu, lalu berseru: “Pukullah aku! Sebagai qishas atas kesalahanku.” Kemudian orang itu berkata: “Tapi engkau pukul langsung kepada kulit perutku.” Lalu Rasulullah segera membuka pakaiannya, tiba-tiba sahabat itu memeluk Rasulullah dan mencium perutnya. Rasulullah terkejut dan berkata: “Ada apa denganmu?” Sahabat itu menjawab: “Ya Rasulullah, genderang perang sudah ditabuh, mungkin ini adalah saat terakhir perjumpaanku denganmu. Saya ingin sebelum meninggal dunia, sempat mencium perutmu yang mulia.”

7) Bilal yang selalu adzan semasa hidup Rasulullah tidak mau beradzan lagi setelah wafat Rasulullah karena Bilal tidak sanggup mengucapkan “Asyhadu anna Muhammad Rasululah” karena ada kata-kata Muhammad di situ. Tapi karena desakan Sayyidah Fatimah yang saat itu rindu mendengar suara adzan Bilal, dan mengingatkan beliau akan ayahnya. Bilal akhirnya dengan berat hati mau beradzan. Saat itu waktu Subuh, dan ketika Bilal sampai pada kalimat Asyhadu anna Muhammad Rasulullah, Bilal tidak sanggup meneruskannya, dia berhenti dan menangis terisak-isak. Dia turun dari mimbar dan minta izin pada Sayyidah Fatimah untuk tidak lagi membaca adzan karena tidak sanggup menyelesaikannya hingga akhir. Ketika Bilal berhenti saat adzan itu, seluruh Madinah berguncang karena tangisan kerinduan akan Rasulullah Saw.

8) Orang-orang Islam telah banyak menghadapi penderitaan dan ramai juga yang telah syahid dalam peperangan Uhud. Apabila berita yang mencemaskan ini sampai ke Madinah, wanita wanita telah keluar dari rumah mereka kerana didorrong oleh perasaan bimbang untuk mengetahui keadaan sebenar. Apabila melihat suatu kumpulan yang pulang, seorang wanita Ansar terus bertanya dengan penuh bimbang, "Bagaimana keadaan Rasulullah?" Salah seorang daripada kumpulan itu memberitahu, "Bapamu telah syahid" Beliau lalu membaca 'inalillahi wainalillahirojiun' dan kemudian dengan tidak sabar-sabar terus bertanya tentang ehwal Rasulullah.
Pada ketika itu juga seorang telah meyampaikan berita kesyahidan suaminya, yang lain pula datanng memberitahu tentang kesyahidan anak lelakinya dan yang lain pula datang memberitahu tentang kesyahidan saudara lelakinya. Mereka semua telah syahid tetapi beliau tetap bertanya "Rasulullah bagaimana?" Orang ramai memberitahu bahawa Rasulullah sedang dalam perjalanan pulang dalam keadaan selamat. Berita itupun masih belum dapat menengkannya. Beliau terus berkata "Beritahulah aku di manakah Rasulullah"? Orang ramai menunjukkan ke satu arah dan berkata, "Baginda ada dalam kumpulan itu" Beliau berlari-lari pergi hinggalah beliau menyejukkan matanya dengan memandang Nabi Saw sambil berkata "Wahai Rasulullah, segala musibah menjadi ringan dan mudah setelah dapat melihat tuan" Dalam riwayat lain ada diberitakan bahawa beliau memegang kain Rasulullah dan berkata "Saya sanggup mengorbankan ayah dan ibu saya untuk tuan. Saya tidak kisah siapa pun yang meninggal dunia asalkan saya dapati tuan hidup dan selamat"


JUM BERSELAWAT! 
Allahumma Solliya'la Sayyidana Muhammad !